Aksi Blusukan Jokowi Bagi Sembako Dinilai Bisa Picu Masalah di Masyarakat


ChannelberitabaruPresiden Jokowi tiba-tiba keluar Istana Kepresidenan Bogor pada Minggu (26/4) malam, untuk menuju perkampungan di Sempur, untuk membagikan sembako dan sejumlah uang.

Namun, aksi itu menuai kritik. Sosiologi, Musni Umar, menilai aksi spontan Jokowi di tengah bahaya corona, bisa memicu masalah di masyarakat.

"Jokowi kan presiden untuk seluruh bangsa, kalau yang dilayani orang-orang dekat (tertentu), itu timbulkan persoalan," ucap Musni Umar kepada wartawan, Jumat (1/4).


Di antara masalah itu adalah kecemburuan sosial. Sebab, hanya beberapa orang saja yang mendapatkan sembako dan amplop spontan dari Presiden Jokowi malam itu.

Kemudian, masalah lain bisa memunculkan kerumunan saat warga tahu ada presiden di kampung mereka. Sementara kerumunan berpotensi memicu penyebaran COVID-19.

"Selain untuk cegah kerumunan masa, hal lain juga tidak ada yang iri. Kalau diatur sedemikian rupa, dibagi dengan baik, kan semuanya dapat, tidak ada yang merasa ditinggalkan," tutur rektor Universitas Ibnu Chaldun itu.

Menurutnya, masyarakat yang terdampak corona sangat banyak, tidak hanya mereka yang tinggal di perkampungan yang ditemui Jokowi. Sementara tanggung jawab presiden tidak hanya untuk satu perkampungan.

"Pergi ke rumah-rumah, kalau memang yang miskin sedikit mudah ditiru. Tapi ini banyak, luar biasa besar. Sebaiknya biarlah yang melakukan itu di jenjang paling bawah, RT, RW, karena memang mereka paling mengerti siapa yang pantas dapat," kata Murni.


Hal lain yang dikritisi Musni adalah soal hierarki kepemimpinan. Gaya blusukan Presiden Jokowi tak bisa disalahkan, tapi pembagian sembako ada lembaga yang berwenang membagikan.

Dalam hal ini, Kemensos sudah diberi tugas menyalurkan paket sembako, termasuk BLT. Selain itu, Pemda juga punya peran dalam memberi bantuan kepada warga.

"Dalam hierarki kepemimpinan, ada orang di bawah jika diberi tanggung jawab, mereka akan laksanakan dengan sebaiknya," terangnya.

"Jadi ini hal-hal yang kita tidak bisa katakan tidak ada yang salah, tapi ada hierarki kekuasaan," tutup Musni Umar.

--------------------------

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)

***

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.