Cerita Perawat Pasien Covid-19, Pakai Diapers, hingga Tak Makan dan Minum 10 Jam


Channelberitabaru -Tenaga medis menjadi garda terdepan yang berhadapan langsung menangani pasien yang terjangkit Covid-19.

Semenjak wabah Covid-19, tenaga medis menjadi sorotan masyarakat karena rawan tertular Covid-19 dan sangat mengancam nyawa.

Hal itu terbukti dengan sudah puluhan dokter dan perawat di Indonesia yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19.

Bima, salah seorang tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta sadar dirinya sangat rawan dan mudah sekali terpapar Covid-19 dari pasien yang ditanganinya.

"Ya kita di sini semua profesional karena tujuan kita di sini adalah menjadi relawan. Jadi tidak bisa ngeluh juga, mau gimana ya kita jalani saja. Keluarga juga sudah mengerti profesi kita begini," kata Bima kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).



Pria asal Kalimantan itu mengaku sudah hampir satu bulan bertugas menangani pasien Covid-19 di RSD Covid-19 Wisma Atlet.

Tiap harinya dia jalani tugas mulia itu dengan semangat dan penuh harapan pasien yang ditanganinya bisa segera sembuh.

Bima menjelaskan bahwa dirinya dan perawat lain bekerja dibagi tiga waktu, yakni kerja pagi, kerja siang, dan kerja malam.

Dalam sepekan, tiap tenaga medis pasti mendapatkan giliran masing-masing waktu kerja tersebut.

"Dinas pagi itu total kerjanya delapan jam, dinas siang juga. Dinas malam yang 10 jam, karena dinas malam dari jam 10 malam sampai jam delapan pagi," ujar Bima.



Selama bekerja, seluruh tenaga medis wajib selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD).

Selama berjam-jam pula, para tenaga medis harus menahan panas dan gerah memakai APD.

Lapar dan haus saat bertugas sudah menjadi hal yang biasa bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

"Selama ada di dalam (tower 7/tempat pasien Covid-19) harus pakai APD terus. Kita juga tidak makan dan minum, itu wajib. Ini serius, jadi itu diwajibkan dari diri kita sendiri, walaupun itu sebenarnya tidak wajib banget, tapi kita mewajibkan diri karena kan kita tidak tahu (keberadaan) virus itu. Jadi selama hampir 10 jam itu pakai APD," ujar Bima.

Lalu, bagaimana kalau mau buang air kecil atau besar?

Bima menjelaskan bahwa dirinya dan para tenaga medis lainnya yang sedang bertugas dan menggunakan APD tidak bisa buang air kecil atau besar di toilet.

Sebab, hal itu dilakukan harus dengan melepas APD. Sedangkan, selama bertugas di dalam area ruang perawatan pasien Covid-19, APD tidak boleh dilepas.




Oleh karena itu, umumnya para tenaga medis memakai popok dewasa atau diapers saat bertugas mengenakan APD.

"Harus pakai diapers karena kan kita tidak bisa BAB atau BAK," ujar Bima.

Bima mengaku kebutuhan tenaga medis, seperti APD, makanan, minuman, vitamin sangat tercukupi selama bertugas di RSD Covid-19 Wisma Atlet.

Asupan itu sangat penting bagi Bima untuk bekal sebagai tenaga saat bekerja berjam-jam gunakan APD serta tidak makan dan minum.

Dia berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir dan masyarakat diharapkan menjalani anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah dan mengurangi aktifitas di luar rumah.

"Untuk masyarakat harus diperhatikan social distancing-nya, ikuti aturan pemerintah dengan baik, cuci tangan selalu pakai sabun," ujar Bima.

Penulis: Dean PahreviEditor: Sandro Gatra