Labotorium Wuhan Membantah Trump soal Tudingan Sumber Virus Corona

ChannelBeritaBaru

ChannelBeritaBaru - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyelidiki informasi soal laboratorium P4 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang telah menyebarkan virus corona. Virus itu kini menjadi pandemi dan menjangkit sekitar 2,3 juta orang.

Berdasarkan rumor yang berkembang, corona adalah virus yang bocor dari laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan yang lokasinya berdekatan dengan pasar hewan.

"Kami tengah melakukan penyelidikan menyeluruh tentang situasi buruk yang terjadi saat ini," kata Trump.

Menanggapi hal itu, Direktur Laboratorium Institut Virologi Wuhan membantah tudingan Donald Trump. Mereka bersikeras menduga virus corona berasal dari hewan yang kemudian ditularkan ke manusia dari pasar hewan.

"Tidak mungkin virus ini datang dari kita," kata Direktur Laboratorium Institut Virologi Wuhan, Yuan Zhiming, dikutip dari AFP, Minggu (19/4).

"Sebagai orang yang melakukan studi viral, kami jelas tahu jenis penelitian apa yang terjadi di institut dan bagaimana institut ini mengelola virus dan sampel," tambah dia.

Sebagai buktinya, Yuan Zhiming, menuturkan tidak ada salah satu stafnya yang terpapar virus corona. Selain itu, mereka juga masih terus meneliti dari mana asal mula virus corona berasal.

"Seluruh lembaga sedang melakukan penelitian di berbagai bidang terkait dengan virus corona," ucap dia.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti dari mana virus corona berasal. Konsensus peneliti sejauh ini, mengatakan virus itu datang dari konsumsi daging kelelawar yang dijual bebas di pasar hewan Wuhan.

Sementara terkait rumor virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan yang bocor muncul pada Februari lalu. Virus itu lolos dari Institut Virologi Wuhan yang terletak tidak jauh dari pasar hewan.

Rumor ini kembali mencuat setelah Fox News pekan ini mengabarkan bahwa virus corona tidak dikembangkan di lab Wuhan sebagai senjata biologi. China, kata Fox News, mengembangkan virus corona untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kemampuan mereka dalam bidang ilmu pengetahuan dan penyakit setara dengan AS.

Artikel Asli