Ada Rizieq Shihab di Balik Penusukan Syekh Ali Jaber?

ChannelBeritaBaru - Sebuah berita mengagetkan datang dari Lampung kemarin. Syekh Ali Jaber ditusuk oleh seorang anak muda bernama Alpin Andria ketika sedang menyampaikan ceramah di Masjid Falahuddin, Lampung. Berita itu segera viral. Media sosial ramai membicarakan aksi pemuda, yang masih berusia 24 tahun, yang cukup nekat dan berani itu.

Orang tua si penusuk syekh itu menyebut bahwa anaknya, Alpin Andira, sedang mengalami gangguan jiwa empat tahun terakhir. Namun, betulkah Alpin gila? Dari informasi yang beredar bahwa Alpin punya akun instagram dan facebook. Ia juga aktif mengunggah status di akun media sosialnya itu. Artinya Alpin normal dong. Masa orang gila bermedsos?

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syekh Ali Jaber ketika berbicara kepada para awak media tadi pagi. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa penusuknya itu bukanlah sesorang yang sedang mengalami gangguan jiwa. Ia beralasan bahwa cara memburu targetnya langsung ke bagian vital, sangat berani, dan terlatih. Tindakan yang sudah terorganisasi.

Lalu mungkinkah ada orang lain yang mendalangi aksinya itu? Hingga saat ini polisi masih mendalaminya. Apa motif di balik penyerangan tersebut dan apakah mungkin ada orang lain yang menyuruh sehingga penusukan itu terjadi. Tapi menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian keluar, tidak ada salahnya jika kita mencoba menduga-duga dan menelisiknya.

Ada beberapa kemungkinan kenapa Alpin akhirnya memutuskan melakukan aksinya. Yang pertama itu tadi, dia orang dengan gangguan jiwa. Namun dari sekian banyak bukti yang tersebar di media sosial, sangat kecil kemungkinannya ia gila. Mungkin pula ia sedang mabuk alkohol atau baru saja memakai narkoba. Namun berdasarkan hasil tes urin yang dilakukan polisi, hasilnya negatif. Artinya apa? Alpin melakukannya dalam keadaan sadar.

Jika memang demikian. Lalu kenapa ia tega berbuat sesadis itu? Kita masih ingat kasus penikaman terhadap Wiranto beberapa waktu lalu. Kasusnya mirip. Dan ternyata, setelah polisi mendalami kasus itu, si penusuk mantan Menkopolhukam itu tergabung dalam jaringan teroris JAD. Penusukan itu terjadi karena pemahaman ajaran agama yang salah.

Maka kemungkinan pertama, Alpin tergabung dalam salah satu jaringan teroris. Anak-anak muda menjadi pihak yang sangat rentan disusupi oleh paham terorisme sebab mereka masih labil. Bagi seorang teroris bukanlah hal yang sulit membunuh sesamanya manusia. Jangankan membunuh sesamanya, demi ideologi, menghabisi orang tuanya sendiri pun mereka lakukan.

Kemungkinan lain adalah ia dibayar. Ada seorang warganet bernama Welzaosnitia mengaku, entah itu benar atau tidak, ia mengenal Alpin. Ia menulis bahwa Alpin itu waras. Ia tidak gila. Ia menduga, bisa jadi Alpin dibayar untuk menusuk Syekh Ali Jaber berhubung istrinya baru saja melahirkan. Sementara menurut Welzaosnitia, Alpin seorang pengangguran.

Jika benar Alpin dibayar untuk melancarkan aksinya, pertanyaannya sekarang, siapa yang membayar? Jika saya menyimak ceramah-ceramah Syekh Ali Jaber, sangat mendidik dann menyejukkan. Ia tidak pernah memojokkan pemerintah. Tidak pernah pula memfitnah dan mencaci-maki. Artinya ia tidak berada dalam barisan yang sama dengan KAMI atau PA 212.

Maka yang membayarnya pastilah mereka yang ingin negeri ini kacau-balau, mereka yang ingin merongrong persatuan dan kesatuan bangsa, mereka yang bercita-cita mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi khilafah, mereka yang selama ini begitu membenci pemerintahan Jokowi. Siapa mereka? Pikiran saya segera tertuju pada Rizieq Shihab.

Kenapa? Tidak lama berselang setelah kejadian penikaman itu, Rizieq Shihab segera bereaksi dari tempat persembunyiannya dengan mengutuk keras aksi tersebut. Ia lantas menghubungkannya dengan neo PKI. Wow! Hebat sekali! Polisi saja masih menyelidiki, ia sudah menyimpulkan. Memang, bukan sekali ini saja Rizieq berbicara PKI. Jauh hari sebelum ia kabur, ia sudah begitu lantang bersuara, pemerintahan Jokowi adalah PKI.

Nah, bisa jadi Alpin mendapat perintah dari Rizieq lewat kaki tangannya di Indonesia, dengan jumlah bayaran yang sudah disepakati tentunya, untuk melakukan aksi penusukan itu. Lihatlah, setelah kejadian itu Rizieq segera bersuara bahwa hal itu merupakan skenario PKI yang ingin menebar ketakutan agar umat muslim tidak berani datang ke masjid.

Rizieq ingin isu kebangikitan PKI terus bergelora di Indonesia. Ia ingin memecah-belah bangsa ini lewat isu itu. Sehingga ia dan orang kuat di belakangnya akan lebih mudah menguasai bangsa ini tahun 2024 nanti. Sebab semakin bangsa ini bergejolak, semakin Rizieq mendapat keuntungan. Baik keuntungan materi pun keuntungan-keuntungan lainnya.

Namun sayang, Alpin gagal melakukannya sesuai perintah. Saya yakin, rencana awal tidak hanya sekedar menusuk lengan saja. Tetapi jauh lebih sadis dari itu. Sasarannya bisa jadi dada atau leher Syekh Ali Jaber. Sehingga mereka akan dengan mudah menggoreng kejadian itu. Beruntung, Syekh Ali tidak mengalami luka yang cukup serius. Dan beberapa hari ke depan, publik tidak lagi membicarakan dan akan segera melupakannya. Gagal lagi! Gagal lagi!

Artikel Asli