Viral Kisah Pemilik Kontrakan Gratiskan Sewa Saat Wabah Korona


ChannelberitabaruKisah pemilik kontrakan dan penyewa rumahnya tengah viral di media sosial dan telah disukai dan dibagikan ribuan kali di Twitter. Kisah ini berawal dari cuitan @endang_yl dan memicu kisah-kisah lain soal uang kontrakan di tengah wabah virus korona baru COVID-19.


"Barusan ibu pengontrak rumahku di daerah Ciledug ke rumah membayar uang kontrakan. Aku bilang: sampai bulan Juli nggak usah bayar kontrakan. Dia satu-satunya yang enggak mudik. Dia menangis, sepulangnya aku juga menangis," tulisnya.

Melihat curhatannya tersebut banyak warganet yang berkomentar merasa tersentuh akan kebaikan pemilik kost, bahkan beberapa netter juga menceritakan pengalaman hal yang sama dengan kontrakan dan rumah kos mereka.


Lalu akun @asharihason bercerita soal rumah kos yang mengumumkan harga sewa diturunkan sampai Covid-19 berakhir.


Curhatan lainnya disampaikan oleh @overXhausted yang juga memiliki pemilik kost yang tidak mau menerima uang sewa selama wabah virus corona, bahkan dalam ceritanya tersebut pemilik rumah tersebut juga sering memberikan jajan dan makanan kepada penyewa kost bahkan memperbolehkan penyewa kost untuk menggunakan dapur untuk memasak.

Dari cerita cerita yang dibagikan warganet tersebut banyak yang berkomentar mendoakan para pemilik kost/kontrakan tersebut sekaligus terharu akan kebaikan yang telah mereka beri selama pandemi Covid-19 ini berlangsung kepada para penyewa kontrakan dan kost.

Pandemi korona memang memukul ekonomi banyak warga. Bertahan hidup di rumah kontrakan atau kos jadi tantangan berat, apalagi beberapa sektor industri mulai PHK dan merumahkan karyawannya.

Per 16 April 2020, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat setidaknya lebih dari 2,8 juta pekerja mengalami PHK dan dirumahkan. Padahal, pandemi Covid-19 itu belum terhitung dua bulan menyebar di Indonesia. Baca artikel selengkapnya DI SINI

Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia memprediksi jumlah pengangguran akan terus bertambah. “Potensi tambahan jumlah pengangguran terbuka secara nasional mencapai 4,25 juta orang dengan skenario ringan, 6,68 juta orang dengan skenario sedang, dan bahkan hingga 9,35 juta orang dengan skenario berat,” jelas ekonom CORE Indonesia, Akhmad Akbar Susanto.